Apalah Arti Sebuah Caption

by - 12/02/2017 09:57:00 pm

assalamualaikum!

Ea.
Apa pula itu judul.

Beberapa waktu lalu (baru kemarin sih sebenernya), gue mengunggah foto di instagram gue dengan sebuah caption yang mengundang beragam komentar dari warganet.
Foto apakah itu?
Caption apakah itu?
Jarang-jarang padahal ada manusia yang memberikan komentar untuk caption gue (soalnya mending gausah dibaca alias di-skip).

Salah satu teman gue waktu itu pernah bilang kalo caption-caption yang gue tulis di tiap-tiap foto di akun instagram gue isinya ngeselin, soalnya kebanyakan sok-sokan ala-ala quotes yang galau gitu. Padahal jika diperhatikan dengan seksama (CAILAH), caption gue yang dibilang galau-galau itu sebenernya nggak galau, cuma ala-ala galau aja wkwkwk apaan sih gue.

Semenjak ada dirimu, eh maksudnya semenjak ada si ayang, gue udah jarang mengunggah foto dengan caption ala-ala anak-galau-yang-sebenernya-nggak-melulu-menggambarkan-keadaan-gue, instead, gue lebih sering nulis caption yang unyu-unyu rese sekaligus memancing emosi gituh #ea. Eh tapi seriusan, setiap gue mau nulis caption yang ala-ala anak galau, gue jarang banget kepikiran sesuatu, kepikirannya malah caption ala-ala anak muda jatuh cinta yang minta banget dihujat.

Ya gapapa ya, namanya juga darah muda darahnya para remaja yang selalu merasa gagah tak pernah mau mengalah.

Nah, kemudian pada suatu hari yang cerah yaitu kemarin, gue mengunggah foto di instagram gue dengan sebuah caption yang mengundang beragam komentar dari warganet (SAKALI WOY).

Gue menuliskan caption sebagai berikut


Terlihat wajar dan biasa, bukan? Wong cuma nyebutin berbagai macam makanan kok. Tapi, caption barusan adalah caption yang gue sertakan pada foto dibawah ini


SUNGGUH AMAT SANGAT REPRESENTATIF, BUKAN? Pantas saja banyak warganet yang bertanya dan merasa kebingungan layaknya manusia yang berjalan di tengah gurun Sahara tanpa aplikasi Google Maps.

Apalah arti sebuah caption?

Oh ada dong. Buat gue, setiap caption yang gue tulis harus memiliki arti dan makna (sok bener lo Nda). Makanya gue pantang banget mengunggah sebuah foto di instagram gue jikalau gue belom punya caption apa-apa atau belom punya caption yang sreg di hati HAHA. 

Jadi, apa maksud dari caption gue di foto yang gue unggah? Bahkan si ayang pun bertanya "caption macam apa ini"...songong emang dia kadang-kadang, padahal gue udah susah susah buat caption itu sambil makan sate ayam sembari jumpalitan. Boong deng.

Tiga kalimat ditengah yaitu,
bubuk milo yang diseduh dalam cangkir
singkong goreng gurih krenyes krenyes
dan
mi tek tek kuah yang dihidangkan pada musim hujan
adalah segelintir dari beribu makanan yang gue suka. SUKA BANGET. 
Terutama mi tek tek pas ujan yang dapat membuat lidah bergoyang karena kehangatan dan kenikmatannya ditengah angin semriwing yang melanda tubuh lunglai nan mungil. Uugghh niqmadh.

Sementara kalimat lainnya memiliki makna "yang melengkapi". 
Apalah arti ayam geprek tanpa cabe oren yang di ulek di remek di gencet-gencet kemudian ditaburkan di atas ayam gepreknya?
Apalah arti soto bening tanpa serpihan-serpihan daging montok yang dipotong dengan indah didalamnya?
Apalah arti segelas strawberry sundae tanpa saus stroberi yang menggoda iman umat manusia?
Apalah arti roti tawar tanpa selai Nutella yang teroles dengan mewah diantara keduanya?
Apa?
Apa?
Nggak lengkap kan?

NAH.
Teruntuk warganet, terutama si ayang, yang berandai-andai mengenai makna terselubung dari caption foto makhluk yang terpampang nyata secara manja di atas, sekian penjabaran makna caption dari saya, selebihnya silahkan disimpulkan sendiri karena saya seyogyanya tidak berhak untuk membatasi daya imajinasi kalian dalam memaknai suatu hal (ngomong wuopo).

Wah!
Sungguh postingan yang amat sangat berarti dan berharga yah!
Sangat tidak bermanfaat sekali bukan?
Terima kasih sudah buang-buang waktu!

Aku sayang pecel ayam.
Muah!

You May Also Like

1 comments